Senja ini membuatku melihat langit yang belum bisa Aku capai.
Entah karena Ia yang semakin tinggi atau karena tanganku yang tidak ingin diraihnya.
Aku masih belum mengerti tentang pesonanya, tentu tanganku tidak berusaha menggapai sendirian. Aku tahu itu. Tapi aku tidak tahu akan sebanyak ini, mungkin hampir semua makhluk di bumi selalu merona jika sedang menatapnya. Sama sepertiku.

Aku hampir lupa dengan tegukan terakhir di cangkir beningku. Sudah hampir satu jam Aku di kedai minuman ini, sendiri atau bisa dibilang ditemani senja, menjelajahi folder-folder cerita lucu dalam pikiranku. Seperti ini caraku mengingat langit. Senja tahu banyak tentang ceritaku, tentang kegilaanku hari ini. Tenang saja, sebentar lagi Ia akan tenggelam dan menyimpan semuanya, bahkan pada langit.