Kamis, 04 Desember 2014

Lulusnya mahasiswa setengah karyawan

Masih melayang nih dua pertanyaannya Pak Rektor di Puisi buatannya tadi.
"Sudahkah Kau berpikir, mau jadi apa Kau setelah ini?"
"Sudahkah Kau berpikir, akan seperti apa jalanmu setelah ini?"

Anyway, Selamat Wisuda (Lagi), Az!
Menjadi mahasiswa setengah karyawan itu perjuangannya Subhanallah Wal Hamdulillah, La Hawla Walaa Kuwata illa Billah banget deh pokoknya. Bener-bener manusia ga ada apa-apanya kalau ga ada Allah.
Kalau di flashback dari jaman awal setelah wisuda di UI dan langsung ditolak di UI juga, waktu itu memang udah punya rencana nyari yang di luar negeri aja (Re:Swasta), tujuannya sih biar cepet selesai. Dengan alasan, pengen cepet-cepet punya duit sendiri. Tapi siapa sangka, sebelum dapet kampus pengganti UI, malah udah diterima kerja di Cileungsi. Akhirnya, terpaksa cari kampus yang bisa ikutin jadwal kerja. Alhamdulillahnya dapet tempat kerja yang ngedukung karyawannya untuk bisa kuliah, apalagi pake biaya sendiri hehehe. Dari sinilah, perjuangan menjadi mahasiswa setengah karyawan dimulai.

Suka-duka satu setengah tahun yang lalu sulit banget dilupain; 4 kali kecelakaan motor, 1 kali kejebak banjir sampai 5 jam, musholla langganan di pancoran yang marbotnya sampai hapal muka, gak boleh masuk kelas karena telat, jaringan internet yang minim, lokasi rumah cileungsi yang jauh gramedia atau tempat buku lain.
apalagi kalau UTS/UAS dan closing di hari yang sama. Hari itu udah pasti semaput, jam sarapan dan makan siang jadi korban, orang-orang pun jadi korban senggol bacok kekekekeke.

Kebiasaan yang dulu sering dilakukan tapi sekarang engga itu, nangis dibalik helm! Just wanna tried some kdrama scene hahhahaha well, dulu sering banget melakukan hal itu sampai jadi suatu kebiasaan. Banyak banget alasan yang bisa bikin nangis dibalik helm waktu itu. Aku sih lebih menganggap, menangis itu bukan berarti lemah. Tapi cara terakhir untuk meluapkan perasaan ketika tidak ingin membebani orang lain dengan masalah dan emosi kita. Gak ada yang salah sama menangis kan? toh setelah itu, perasaan jadi lebih plong. Walau tidak dianjurkan juga sih menangis di balik helm. bahaya. Tuh akibatnya 4 kali kecelakaan dalam 1,5 tahun.

Hari-hari berat itu hari ini jadi kenangan paliiiiing membahagiakan untuk dikenang, padahal rasanya waktu itu dunia seperti terbelah dua. Hancur berantakan tanpa harapan. Tapi lihatlah, semua bisa kamu lewati, Az!
Jadi, jika nanti Kamu dapat hal-hal berat lagi, katakanlah "Ini dejavu, Aku pernah mengalami hari-hari seperti ini dan Aku pasti bisa melewatinya, seperti dulu ketika Aku anggap kisah ini akan berakhir sampai disini namun ternyata masih ada halaman lain yang harus Aku baca"

Mari melangkah lagi.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

selamat!