Rabu, 17 September 2014

Rindu Qur'an

Masih ada satu tanya yang belum juga dapatkan jawabannya.
Pasalnya, Aku pernah berdoa untuk terus dikuatkan iman yang sering naik-turun ini. Bahkan hingga memikirkan untuk mencari kerja. Dua bulan lalu, Aku tidak takut akan ditaruh di wadah seperti apa lingkungan kerjaku nanti. Aku hanya mempersiapkan 'keyakinan', yakin sama semua yang dikasih Allah itu baik dan akan berujung bahagia.
Nyatanya, hari ini, setelah dua bulan itu... Aku rindu ucapan salam, Aku rindu suara adzan, Aku rindu jama'ahan.
Jalan yang ada saat ini adalah berada di tengah-tengah kepercayaan lain. Dua minggu berada di disana, Aku coba mengumpulkan pikiran positif yang Aku punya. Salah satunya seperti ini "Sabar... itung-itung buat latihan kalo nanti tinggal di Jerman... Korea... hehehe" Semacam paradoks memang, rasanya seperti muslim sendiri padahal berada diantara banyaknya muslim disana. Ga sedikit kok yang muslim di sana, mungkin lingkungan yang menyamarkannya.
Terlihat sekali bedanya dengan tempat kerja dulu. Walau kerjaan menggunung, tapi muka jarang murung. Walau gaji ludes sebelum tanggal lima, tapi tenang aja nanti gajian lagi tanggal dua lima hehehhe. Qur'an yang membuat lingkungan kerja disana adem, selalu pengen balik lagi, feels like second home. Ucapan salam mulai dari yang ada dalem hati sampai teriak buru-buru ada. Suara adzan saut-sautan apalagi kalo udah khutbah jum'at, dari yang bahasa arab sampai bahasa sunda juga kedengeran. Waktu kerja, ga selalu musik yang didengar. Kadang murotal jadi makanan si kuping yang biasanya konsumsi lagu korea ini. Hampir satu ruangan gemar dhuha'an. Karena kami percaya, Allahlah yang bikin uang kas ruangan kami penuh melalui uluran tangan dokter-dokter yang dapet jaspel hehehe.
Padahal doa dulu, bisa dapet lingkungan kerja yang seperti itu lagi. Bukan nyari aman, tapi cari yang banyak 'aamiin'nya. Jadi, sekarang ini, doa yang mana, doa siapa yang sedang dikabullkan? itu pertanyaanya.


Allahummarhamna bil Qur'aan..

Tidak ada komentar: