It isn't over

Semua rencana berubah,

Lagi, selalu ada kejutan dari Tuhan.

"Pa, maaf, uang yang bapak harus keluarkan tahun ini banyak sekali"

"ini resiko awal berinvestasi, nak. Jalani saja, niatkan untuk Tuhan, kekurangan uang tidak bisa menghalangi kekuasaan Tuhan"

Apa yang harus aku katakan pada mereka, bahwa 3 tahun ini aku jalani dengan keterpaksaan. Bagaimana perasaan mereka jika hasil akademikku selama ini adalah hasil dari ribuan tangis yang aku tahan.

 "Terima kasih sudah mengikuti keinginan mama. Silakan cari cita-cita 3 tahunmu yang lama hilang"

isakku tak terbendung, air mata yang jatuh tidak dapat menghapus rasa bersalahku. 

Sudah banyak cara aku lakukan untuk dapat menghilangkan keterpaksaan hati selama ini. Namun, aku gagal. Seseorang yang selalu aku jadikan alasan untuk tetap bertahan hanya bualan hatikku saja. Aku berpura-pura bertahan demi, mama. Entah apa arti hasil yang aku lakukan 3 tahun ini.

Jadi, keputusanku, aku tidak akan mencari cita-cita lamaku. Aku sudah mencintai apa yang diridhoi mama. 3 tahun ini adalah pembuktian bahwa do'a mama yang membuatku bertahan. Akan aku lanjutkan keinginan mama. Tapi kali ini dengan senyum semangat yang berbeda. Dengan kesungguhan hati untuk Tuhan dan ilmuNya. Ridhollah fi ridhowalidain.

Dan, terima kasih yang sangat luar biasa untuk teman-teman super yang sudah mengubah awan hitam menjadi pelangi yang indah di setiap harinya, untuk tawa dan tangis yang kalian bagi bersama. Terima kasih untuk para secret inspirator, include Sayyidah Fithrie dan . .  -i shy to say here hehe-, Terima kasih telah menulis sesuatu yang selalu membuat aku malu bahwa aku ternyata begitu lemah. Tanpa kalian sadari, you all make me stronger. Dan terima kasih buat kalian semua yang sudah bersedia menjadi teman dan sahabat yang selalu menolong dan memaafkan segala kesalahanku.

Temui aku di kampus yang sama, jurusan yang sama namun dengan jenjang yang berbeda.

Sukses selamanya untukku ku, kamu dan kalian. I Love You with All my Heart. Saranghae ^^