Tidak semudah itu,
Sesulit inikah?
Aku merasakannya kawan, aku jalani semuanya, seperti apa yang Ia tunjukkan. Aku hanya mengikuti arusNya, Aku pelankan langkahku ketika kerikil menghalangi, meregangkan sendi ketika mulai terasa lelah, bahkan tak jarang aku berlari ketika aku mulai tertinggal. Semuanya aku ikuti. Yang aku tahu, Ia tidak pernah menuntunku ke jalan yang salah. Aku percaya.
Hanya saja, kawan..
Aku selalu termangu ketika berada di ujung persimpangan. berdiri menatap banyaknya jalan yang ada dihadapanku. Sudah kuyakinkan untuk tidak ceroboh memilih jalan yang salah, sudah .. sudah aku pikir berulang kali untuk mengambil jalan yang benar. Jalan yang benar-benar tidak berjurang, yang membuat aku kembali mengambil keputusan untuk kedua kalinya ; terjerumus kedalamnya atau kembali ke persimpangan membingungkan itu.
Aku sering menangisi kebodohanku ini.
Dan kini, aku mengulanginya lagi, memilih persimpangan yang salah. Haruskah kembali?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar