Rabu, 11 Agustus 2010

teruntuk kau sahabat, pahlawan kecil ku

Ia kembali menegurku, menegurku dengan cara-Nya.

Ia kembali mengambil sahabat seperjuanganku

untuk kali kedua Ia menegurku seperti ini

Kini sketsa wajah nya terbayang dibenak ku

tubuh nya yang gempal, tidak begitu tinggi, namun terlihat gagah

wajah nya yang selalu ceria mengikuti alunan langkah nya

suara nya yang unik dan perilaku nya yang tak pernah membosankan

laki-laki itu sahabat ku

sahabat yang aku kenal sejak 12 tahun silam

saat irama pagi mengantar langkah-langkah kecil kami menuju gerbang sekolah

bahagia dan sangat bahagia !!

waktu itu, aku adalah anak kecil yang memiliki prinsip yang sungguh berbeda. aku mencintai jilbabku, hingga aku selalu memakainya sampai kesekolah milik negara yang aku pilih sebagai tempat menuntut ilmu

walau hanya aku yang mengenakan jilbab, aku merasa nyaman dengan pilihanku

hingga suatu hari, temanku, seorang anak laki-laki sangat menginginkan melihat apa yang terjadi dengan kepalaku, ia menarik jilbab putih yang aku kenakan hingga aku terjatuh, tertunduk, menangis dan enggan melihat teman-teman yang telah berdiri mengeliligi ku

diantara rumunan kaki kaki kecil itu, ada sepasang kaki yang melangkah menghampiriku, mencoba menenangkan ku, memarahi si anak lelaki yang telah menangisi ku dan berkata padaku "bangun, ga usah takut sama anak itu. dia udah pergi"

aku anggap anak pemberani itu pahlawanku, seseorang yang tidak mengenal perasaan takut terhadap apapun. menolong anak-anak lemah seperti ku, memberi sebongkah semangat untuk tetap kuat walaupun aku adalah golongan hawa yang selalu dipandang lemah.

kami berpisah saat lulus sekolah dasar. sebagaimana prinsip ku yang selalu berbeda, aku memutuskan untuk merantau,mencari ilmu di kota orang. Dan selama 3 tahun aku tidak pernah berjumpa dengan teman-teman kecil yang selalu aku rindukan

hingga akhir nya, kami dipertemukan ketika kami beranjak dewasa di sekolah yang sama selama 3 tahun, ya selama 3 tahun itu pula lah aku dapat kembali bersama teman-teman kecil ku termasuk ia, pahlawan kecil ku.

Ia tidak berubah, masih seperti dulu. tawa nya, tubuh nya, gerak gerik nya, tutur katanya. tidak ada yang berubah! ia masih pahlawan kecil ku! yang kuat dengan keadaan apapun, yang masih dan masih terus menolong yang lemah

tapi kini, ia yang aku anggap pahlawan, tidak mampu mengubah takdir Tuhan

ia yang aku anggap kuat, tidak mampu melawan penyakit yang di derita nya

ia yang aku anggap penolong, tidak bisa menolong diri nya sendiri untuk menahan izroil mengambil nyawa nya.

La hawla walaa kuwata illa billah

tidak ada kekuatan selain milikmu ya Allah

lapangkan tempat terakhir sahabat tercinta kami

Jaga ia ya Allah, ampuni kekhilafan selama hidupnya

baik kah kamu disana sahabat?

bertemu eja kah?

bertemu rasulullah kah?

kami, teman-teman mu sangat kehilangan semua yang ada di dirimu

baik-baiklah disana, tetaplah tertawa.

andai kau masih disini sahabat,

harus nya kita berjuang bersama untuk meraih masa depan

Tidak ada komentar: